Rebound

Do your best, and you'll get what is best for you

Syarat-syarat menyantet

leave a comment »

setelah lama ga ada mimpi yang nyangkut di ingatan, tadi pagi ada yang diingat lagi dan tampaknya agak mendingan buat dicatat.

Dialog ini terjadi antara saya dan (yang dalam mimpi itu) guru Agama di SD. Dialog ini terjadi dalam sebuah diskusi yang melibatkan saya, pak guru dan bbrp teman saya.

G : Jadi sebenarnya santet itu bagaimana, ada yang bisa menjelaskan?
S : Kalau menurut saya pak, santet itu bisa dijelaskan secara ilmiah, akan tetapi ilmu manusia saat ini belum menjangkau sampai situ.
G : Bagaimana kamu bisa bilang kalau itu bisa dijelaskan secara ilmiah?
S : Begini saja pak. Coba bapak berdiri tegak. Saya bisa menggerakkan bagian dari yang ada di badan bapak sekarang, tanpa harus menyentuhnya.

Saya akan menggerakkan hape bapak. (“menggerakkan” di sini nampaknya “menggetarkan” kali yak maksudnya)

Ada 3 syarat saya bisa melakukan itu:

  1. Saya tahu nomor bapak : artinya kalo kita mau nyantet orang, kita perlu identitas dari orang yang mau disantet. Makanya tukang santet selalu minta identitas, entah itu foto, rambut, celana dalam dsb.
  2. Bapak mengizinkan hape bapak untuk bergetar : artinya kalau bapak matikan hape bapak, atau jika fitur getarnya dinon-aktifkan, saya tidak akan bisa menggetarkan hape bapak. Analoginya, kita tidak akan bisa disantet jika kita tidak mengizinkannya, misalnya dengan memblokade diri kita dengan memperkuat iman.
  3. Saya punya kompetensi untuk menelepon bapak : misalnya saya punya hape, hapenya harus ada kartu beserta pulsanya dll. Artinya saya tidak akan bisa menyantet bapak jika saya tidak punya kemampuan di bidang itu. Untuk bisa punya kemampuan tersebut, ya tinggal dipelajari.

Setelah dialog itu, saya pun terbangun.

Written by fusuysamid

21 February, 2012 at 5:15 pm

Posted in Uncategorized

Leave a comment